Workshop Pendampingan Akreditasi Internasional Program Studi


LPM UIN RIL – 27 Februari 2023

Rektor UIN Raden Intan Lampung bersama Rektor UIN Maliki Ibrahim Malang menyaksikan Penandatanganan MoA antara LPM UIN Raden Intan Lampung dengan LPM UIN Maliki Ibrahim Malang di sela-sela Pembukaan Pendampingan Akreditasi Internasional Program Studi

LPM UIN Raden Intan Lampung adakan kegiatan Workshop Pendampingan Akreditasi Internasional Program Studi di Hotel Aston Inn Batu, Malang – Jawa Timur dari 27 Februari hingga 9 Maret 2023. Workshop dibuka oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., PhD. pada hari Senin, 27 Februari 2023. Hadir pula dalam acara pembukaan tersebut, yaitu Rektor UIN Maliki Ibrahim Malang, Prof. Dr. M. Zainuddin, M.A., Ketua LPM UIN Maliki Ibrahim Malang, Dr. Helmi Syaifuddin, M.Fil.I., Ketua LPM UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. Sudarman, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd. dan 32 peserta workshop yang berasal dari empat program studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dan tiga program studi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Sambutan Rektor UIN Raden Intan Lampung

Dalam sambutannya, Rektor UIN Raden Intan Lampung menyampaikan bahwa setiap perguruan tinggi, termasuk UIN Raden Intan Lampung di era global saat ini harus melakukan akselerasi menuju standar internasional, baik dalam penyelanggaraan kegiatan pendidikan maupun pengembangan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan-keunggulan mulai dari level Program Studi. Sejalan dengan kebijakan pimpinan UIN Raden Intan Lampung secara bertahap menuju tiga pilar yaitu internasionalisasi, digitalisasi, dan kemandirian pada layanan pendidikan, maka melalui LPM diharapkan mampu secara sistematis dapat meningkatkan kualitas mutu akademik maupun non akademik menuju Perguruan Tinggi Unggul dan berstandar internasional.
“Pengembangan dan peningkatan mutu Program Studi menuju akreditasi internasional merupakan sebuah keharusan, maka Saya mengapresiasi LPM UIN RIL yang telah memfasilitasi program studi untuk merealisasikannya. Kegiatan tahapan akreditasi internasonal program studi pada prinsipnya merupakan kegiatan yang mendorong setiap sivitas akademika agar memiliki komitmen bersama untuk mewujudkannya.” pungkas Prof. Wan Jamaluddin.

Sebelumnya, Ketua LPM dalam laporannya sebagai panitia penyelenggara mengatakan bahwa kegiatan ini mengundang expert dari UIN Malang mengingat kampus tersebut sudah lebih dahulu melaksanakan penyusunan dokumen pengajuan akreditasi internasional FIBAA. Oleh karena itu, output dari kegiatan pendampingan ini ialah dokumen kurikulum Outcome Based Education 7 (tujuh) program studi yang sesuai dengan Standar Akreditasi Internasional, dan dokumen Self Asassement Report (SAR) dan Self Evaluation Report (SER) tujuh Program Studi yang siap submit pada Lembaga Akreditasi Internasional yang direkomendasikan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT). “Tujuh program studi yang kita berikan pendampingan ialah yang secara kesiapan sudah memenuhi kelayakan untuk maju dalam pengajuan akreditasi Internasional. Tujuh program studi tersebut yaitu Program Studi Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, Akuntansi Syariah, Manajemen Bisnis Syariah, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Biologi.” jelas beliau.

Terkait hal tersebut di atas, Prof. Sudarman juga menyampaikan harapannya agar seluruh peserta dapat benar-benar berkhidmat, berkonsentrasi secara penuh untuk mewujudkan output dan outcome dari kegiatan ini. “Bapak & Ibu sengaja dikarantina jauh dari kampus dan tempat tinggal kita, agar dapat benar-benar serius dan fokus dalam menyelesaikan pekerjaan besar ini.” tegas Ketua LPM tersebut.

Selain kegiatan Workhsop Pendampingan Akreditasi Internasional Program Studi, masuk dalam rangkaian kegiatan ini yaitu Benchmarking UIN Raden Intan Lampung kepada UIN Malik Ibrahim Malang dan Universitas Islam Malang (UNISMA). Rencananya, Jajaran Pimpinan Rektorat , LPM, Dekanat FEBI, dan Dekanat FTK UIN Raden Intan Lampung secara bersama-sama akan melakukan kunjungan ke dua kampus tersebut untuk saling sharing terkait dengan pelaksanaan manajemen perguruan tinggi.